Menjelang tahun Baru Imlek beberapa hari lagi, kita merasakan keakraban dengan hujan. Akhir-akhir ini hampir seluruh wilayah di Indonesia dilanda hujan. Bahkan, sejumlah daerah sudah mengalami banjir. Banyak yang mengeluhkan keadaan ini, namun banyak juga yang menganggap hujan sebagai pertanda baik, seperti berdasarkan kepercayaan masyarakat Tionghoa yang menyebut hujan semarak menjelang Imlek bisa mendatangkan berkah dan rezeki berlimpah.
Apa pun bentuknya, hujan adalah berkah yang diturunkan oleh Allah untuk membersihkan dari berbagai hal, menumbuhkan tanah yang mati, dan lain sebagainya. Jika kita melihat struktur air, maka dapat ditemukan dalam satu molekul air terdiri atas satu atom oksigen yang besar (bermuatan positif) ditempeli dua atom hidrogen yang kecil (bermuatan negatif). Karenanya, bagian oksigen molekul air tersebut masih dapat menarik atom hidrogen dari molekul air lainnya, termasuk zat-zat kimia lain. Selain sebagai pelarut yang baik, air juga termasuk makanan yang sangat penting bagi manusia, setelah oksigen dari udara untuk bernapas. Subhanallah
Bagaimana dengan bloggers semua?apa makna hujan yang dirasakan? Bagi saya, sebagai masyarakat yang bukan dari kalangan Tionghoa, hujan bisa mengandung berbagai makna, bisa jadi dianggap sebagai bencana/musibah jika dipikir secara negatif karena bersifat merugikan lingkungan dan kehidupan manusia apabila terjadi banjir. Padahal jika diarahkan kepada pemikiran positif, banjir akan berakibat juga mendatangkan pahala bagi sesama yang saling membantu. Namun secara keseluruhan saya tetap bersyukur atas apapun kondisi cuaca yang diberikan Allah SWT, selagi kita bisa berpikir positif, seksama menyikapinya dan waspada menghadapinya, tentu dapat menghindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Datangnya hujan ataupun teriknya mentari sama-sama adalah rahmat. Semua mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Begitupula dengan kehidupan kita yang tetap harus diisi dengan berpikir positif agar sabar dan syukur bisa terus terpelihara.
Hujan mengandung filosofi yang menarik bagi kehidupan ini.....Saya ibaratkan hujan sebagai sebuah musik yang jika jatuh pada permukaan berbeda akan berbeda pula bunyi dan dampaknya. Hasil suara dan akibat yang ditimbulkan dari hujan yang jatuh ke permukaan tubuh secara langsung akan berbeda jika jatuh pada payung, atap, ataupun tanah. Begitupula dengan masalah kehidupan kita. Ketika masalah itu datang secara tiba-tiba menghantam diri kita, karir kita, keluarga dan orang-orang terdekat kita tentunya akan beda rasa dan penanganananya.
Begitupun, orang yang dikenai masalah namun hanya berdiam diri tidak melakukan apapun tentunya bisa jatuh tidak berdaya seperti tubuh yang bisa sakit atau demam jika dikenai hujan terus-menerus tanpa dibasuh dan dikeringkan. Sebaliknya, orang yang dapat mengenali dan menguasai permasalahan dengan baik, tentulah akan dapat melakukan tindakan untuk perlindungan dan penyelesaian agar tidak sampai habis digilas masalah.
Alhamdulillah, walaupun masalah menghantam saya, keluarga dan karir secara tiba-tiba sehingga menghasilkan "nyanyian/bunyi" yang beraneka ragam di luar sana, saya termasuk orang yang bukan hanya berdiam diri terhadap masalah, melainkan berusaha untuk bisa kokoh menghadapi masalah sambil mencari jalan untuk menyelesaikannya. Lebih banyak sabar bukan berarti mengalah, lebih banyak diam bukan berarti membenarkan.
Terima kasih kepada Allah SWT karena saya dan anak-anak masih diberikan kesehatan untuk tetap bertahan dalam masalah. Kami percaya akan ada pelangi setelah hujan reda. Amiin
Selamat berakhir pekan, selamat menyambut tahun baru naga air....
Semoga berikutnya kehidupan kita menjadi lebih baik, sehat, bahagia dan diberkahi ya bloggers...
Love,
ASM
No comments:
Post a Comment