Wednesday, September 21, 2011

"Pelajar sebagai Agen Perdamaian"

Kedamaian adalah Keindahan
Dear Bloggers,

Berbagai aksi kekerasan yang kerap melanda negeri kita tercinta Indonesia ini saya lihat sudah kian menuju taraf yang memprihatinkan. Semakin sering kita melihat berbagai kasus kekerasan ataupun pertikaian yang pada akhirnya akan meninggalkan jejak luka, dendam, kerusakan, maupun perpecahan.....
Dan yang lebih memprihatinkan lagi perilaku kekerasan yang terjadi tersebut cukup banyak dilakukan oleh para pelajar di tingkat Sekolah Menengah maupun Perguruan Tinggi, seperti dengan aksi tawuran yang seolah-seolah bisa mengukuhkan keberanian dan solidaritas mereka. Jadi bukan hanya kekerasan yang melibatkan antar suku,antar wilayah, dalam rumah tangga atau terhadap perempuan saja tragedi yang kerap kita lihat di kehidupan berbangsa kini, namun sudah merata ke semua golongan. Duuh betapa sedihnya hati saya......

Kenapa hal ini menjadi begitu mengusik hati saya?setidaknya ada beberapa alasan yang membuat saya akhirnya menuliskan tentang hal ini bloggers....pertama, sebagai anak bangsa saya merasa bertanggung jawab dan berhak berkomentar terhadap hal ini bagi keberlangsungan ketenangan dan keutuhan Indonesia tercinta. Kedua, sebagai salah seorang yang ditugaskan untuk mengemban amanah wakil rakyat di komisi yang membidangi pendidikan dan kepemudaan, saya merasa perlu untuk memberikan sumbangsih pemikiran mengenai hal ini bagi terciptanya solusi perdamaian khususnya di kalangan pelajar maupun mahasiswa sebagai aset potensial bangsa. Ketiga, saya ingin mengeapresiasi berbagai upaya yang telah dilakukan berbagai pihak yang peduli dengan tindak perilaku kekerasan yang terjadi di sekitar kita, terutama yang melibatkan para pelajar.

Bagi saya bloggers, untuk mengurangi perilaku tindak kekerasan di berbagai lini memang harus berawal dari komunitas terkecil yang erat dengan pelaku tindak kekerasan tersebut. Dalam hal ini, bila ingin mengurangi perilaku kekerasan yang dilakukan oleh para pelajar sebagai golongan terdidik, ya menurut saya yang harus didekati adalah kaum pelajarnya sendiri. Oleh karena itu saya sangat menyambut positif berbagai upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak, seperti baru-baru ini Gerakan Gema Damai Indonesia yang mulai merangkul kalangan pelajar untuk mengedukasi mereka agar dapat menjadi agen perdamaian dan tentunya dengan harapan, sekaligus untuk mengurangi angka tawuran antar pelajar.

Bukanlah suatu hal yang mudah untuk mengimplementasikan peran agen perdamaian pada diri seorang pelajar yang masih memiliki gejolak naik-turun, rasa solidaritas yang tinggi, dan dalam proses pencarian jati diri, namun saya yakin upaya untuk mengedukasi mereka adalah suatu hal yang mulia dan patut didukung oleh kita semua.

Optimalisasi proses edukasi bagi terwujudnya agen perdamaian dari kalangan pelajar pun harus lebih banyak mengedepankan metode pendekatan psikologis dan nasionalisme kebangsaan dengan contoh-contoh simpatik dan bersifat motivasional sehingga makna perdamaian itu bisa lebih diresapi oleh mereka dan mampu membangkitkan kesadaran untuk menjaga serta memelihara keutuhan dan ketenangan berbangsa bernegara.

Dengan damai kita menjadi satu....
Dengan damai kita menjadi  kian erat...
Dengan damai kita pun menjadi kian semangat dalam bergulat membangun negeri ini...
Amiin....


Salam Perdamaian,

ASM

No comments:

Post a Comment